Character Building: Agama LA02 (Week 2)

Di minggu kedua, kami memulai aktivitas wawancara. Wawancara pertama kami tujukan kepada tokoh agama Buddha, Suhu Nyanagupta. Kami menyesuaikan waktu dengan pihak Vihara Ekayana Arama dalam perihal wawancara. Dengan waktu yang diberikan kami memberikan pertanyaan yang telah kami bahas sewaktu pembuatan proposal bersama dan menambahkan pertanyaan terkait dengan kondisi Indonesia sekarang. Berikut pertanyaan yang kami ajukan :

  1. Apa itu Agama sendiri?
  2. Bagaimana hubungan antar umat beragama di Indonesia?
  3. Mengapa wujud persatuan di Indonesia selalu memandang dari sisi Agama?
  4. Pendapat tentang konflik antar Agama dan mindset orang dimana di Agama diajarkan jika orang berbuat jahat ke kita, kita harus balas dengan kebaikan tapi nyatanya orang malah membalas balik dengan kejahatan?
  5. Pendapat tentang kasus Rohingnya?
  6. Pesan kepada rakyat Indonesia?

Berikut Jawaban dari Suhu Nyanagupta :

  1. Agama dari bahasa sansekerta berupa ajaran suci yang diturunkan dari leluhur dan diajaran agama Buddha agama adalah ajaran yang
  2. diturunkan dan ajaran tersebut diterapkan supaya kita sebagai individu menjadi lebih baik dan juga di agama Buddha ajaran paling dasarnya adalah cinta kasih dimana kita sebagai individu harus saling mengasihi semua orang dengan sama.
  3. Hubungan antar umat beragama di Indonesia sekarang sedang tegang dikarenakan nilai Bhineka tunggal ika semakin pudar pada setiap masyarakat di Indonesia tetapi sifat individualistik mereka semakin naik dan dikarenakan pandangan atau ajaran ekstrim semakin meningkat di Indonesia maka orang yang bersifat individualistik sangat mudah dipengaruhi oleh ajaran itu sehingga kita sebagai orang yang beriman harus bantu mengajari ajaran tentang saling menghormati dan gotong royong.
  4. Konflik agama tidak terlepas dari namanya politik karena agama adalah senjata yang paling gampang untuk mengumpulkan suatu massa. Maka kita sebagai orang yang percaya harus mempunyai wawasan yang terbuka supaya kita tidak menelan ajaran-ajaran yang tidak relevan dengan ajaran Agama itu dan untuk mindset, mindset yang baik dapat berjalan jika Agama itu dapat berjalan di hati orang tersebut jangan Agama hanya dijadikan simbol dan saat ada masalah dengan Agama lain orang tersebut langsung naik api padahal paham dengan Agama sendiri pun tidak. Maka lebih baik setiap orang harus menjalankan kaidah Agama masing masing agar tidak ada konflik di dunia ini.
  5. Kasus Rohingnya intinya hanya seperti masalah labeling jika dianalogikan di suatu universitas ada seorang anak tenik yang mengejek anak ekonomi lalu karena kebanggaan dan gengsi maka terjadilah keributan tersebut yang melibatkan seluruh anak teknik dan anak ekonomi.
  6. Pesan untuk rakyat Indonesia lebih mengubah pola pikir labeling seperti rasis dengan membicarakan tionghoa dan sebagainya dan juga harus menjalankan kaidah kaidah yang ada di Agama tersebut sehingga bisa terciptanya negara yang damai.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *