Character Building LA02 : Agama Week 6

Project Luar Kelas

CBDC – TFI

Character Building: Agama

 

MELAKUKAN KEGIATAN – KEGIATAN KEMANUSIAAN

 

Indonesia Umat Beragama

Identitas Kelompok

 

Nim Nama Jabatan
2001589226 Tamimmanar Ketua
2001537121 Brian Haessel Anggota
2001565125 Christopher Rolando Anggota
2001579830 Steven Andry Anggota

 

 

 

Kelas LA02 


BINUS UNIVERSITY

2017

 

 

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL/LAPORAN AKHIR

 

Project Luar Kelas Character Bulidng: Agama

 

 

1. Judul Project : Indonesia Umat Beragama
2 Lokasi Project : Vihara Ekayana Arama, GBI CK7 Intercon, Bina Nusntara University (Tokoh Islam dan Tokoh Katolik)
3 Kelompok target kegiatan : Tokoh Agama (Buddha, Kristen, Islam, Katolik)
4. Nama Anggota Kelompok :
1. : Tamimmanar
2. : Brian Haessel
3 : Christopher Rolando
4. : Steven Andry
5 Mata Kuliah : Character Building Agama
6 Kelas : LA02
7. Dosen : Dalmeri

 

 

 

 

Jakarta, 16 Desember 2017

 

Mengetahui

 

 

 

 

( ……………………………………………..)

Dalmeri

 

Ketua Kelompok

 

 

 

 

Tamimmanar

(…………………………………………….)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang

Bina Nusantara University adalah salah satu univeristas terbesar di Indonesia. Menjadi universitas dengan predikat World Class University bukan berarti tidak peduli dengan kehidupan sosial. Binus menerapkan mata kuliah Character Building Agama kepada mahasiswa Teknik Informatika semester 3. Kami yang beranggotakan empat orang, yaitu Tamimmanar sebagai ketua, beserta rekan-rekan Brian Haessel, Christopher Rolando, dan Steven Andry telah melakukan project luar kelas.

Bentuk dari project ini adalah wawancara terhadap tokoh agama dari agama-agama yang ada di Indonesia.  Tujuannya adalah agar terjalinnya komunikasi antar agama dan menciptakan kerukunan umat beragama.

Kami telah melakukan project ini selama kurang lebih enam minggu dan di hari-hari yang berbeda. Untuk mewawancarai tokoh agama kami melakukan survei terlebih dahulu ke beberapa tempat-tempat Ibadah. Beberapa tempat yang telah kami survei sebelumnya dapat terealisasi. Beberapa tempat ibadah lainnya kami dapatkan di tempat yang berebeda. Adapun tokoh agama yang kami ajak janjian untuk mewanwancarainya di Binus. Kami berhasil mewawancarai empat tokoh agama, yaitu agama Buddha, Kristen, Islam dan Katolik.

Kami berharap apa yang telah kami lakukan di project ini dapat bermanfaat untuk kami dan juga orang-orang yang ikut berpartisipasi dalam project ini. Tentu kami juga berharap agar project ini menjadi pembelajaran bagi setiap pembacanya dan menjadikan Indonesia dengan negara yang rukun beragama.

 

  • Permasalahan
  1. Bagaimana cara mengatasi konflik yang ada?
  2. Bagaimana cara untuk mencintai perbedaan dan seseama?
  3. Bagaimana kita menumbuhkan rasa toleransi dalam kehidupan beragama?
  4. Bagaimana cara menghindari perpecahan oleh isu-isu yang ada?
  5. Bagaimana cara menjaga kerukunan umat Bergama?

 

  • Solusi
    1. Menghormati perbedaan yang ada dan saling berkomunikasi agar tidak salah paham
    2. Mengamalkan sila ketiga, yaitu “Persatuan Indonesia” ini menunjukan bahwa Indonesia seharusnya bersatu
    3. Membuat pemikiran menjadi open minded agar bisa mengamlakan sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa.”
    4. Lebih banyak baca berita dengan mengedepankan fakta. Mengikuti kegiatan sosial dan organisasi untuk mengembangkan diri lainnya.
    5. Tidak mencela dan saling mencintai satu sama lain

 

  • Rencana Kegiatan

Kelompok kami berencana untuk melakukan wawancara kepada 4 tokoh agama dengan agama yang berbeda, dengan pertanyaan yang berkaitan dengan toleransi beragama di Indonesia dan persatuan antar umat beragama. Kita ingin mewawancarai 4 tokoh agama yang berbeda dikarenakan kita ingin mendapatkan pandangan-pandangan atau perspektif dari masing-masing agama supaya kesimpulan yang kita dapat bersifat subjektif.

Tokoh agama yang akan kita wawancara meliputi, Pendeta dalam agama Kristen, Ustad dalam agama Islam, Bhiksu dalam agama Buddha dan Romo dalam agama Katolik. Dengan ini jawaban yang kita dapat sudah pasti benar-benar mewakili agama tersebut karena merekalah yang sangat menegerti tentang masing-masing agama tersebut.

Setelah wawancara kita akan mempost hasil wawancara kita ke blog personal kami (http://tamimmanar.blog.binusian.org/) supaya dapat diakses oleh publik. Dengan ini kami harap wawancara yang kami lakukan dapat membuka wawasan setiap orang di Indonesia akan pentingnya toleransi Bergama.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

METODE

2.1 Metode Kegiatan

 

Metode kegiatan yang telah kami lakukan adalah wawancara langsung terhadap tokoh agama. Pertama kami, meriset agama-agama yang ada di Indonesia dan berdiskusi kepada kelompok kami secara umum. Kemudian kami melakukan survei di beberapa tempat ibadah agar bisa kami wawancari tokoh agamanya. Setelah itu kami mencocokan jadwal dengan telfon ataupun sms, lalu setelah menemukan jadwal yang tepat kami pun langsung melakukan wawancara kepada tokoh agama tersebut. Kami juga menyiapkan beberapa pertanyaan pokok untuk tokoh agama yaitu:

  1. Apa itu Agama sendiri?
  2. Bagaimana hubungan antar umat beragama di Indonesia?
  3. Mengapa wujud persatuan di Indonesia selalu memandang dari sisi Agama?
  4. Pendapat tentang konflik antar Agama dan mindset orang dimana di Agama diajarkan jika orang berbuat jahat ke kita, kita harus balas dengan kebaikan tapi nyatanya orang malah membalas balik dengan kejahatan?
  5. Pesan kepada rakyat Indonesia?

 

Berikut jadwal-jadwal kami:

  1. Tanggal 14 Oktober 2017

Kami mendapatkan surat izin untuk melaksanakan project luar kelas.

  1. Tanggal 16 Oktober 2017

Kami merundingkan dan mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan kami untuk melakukan wawancara.

  1. Tanggal 26 Oktober 2017

Kami sudah melakukan survei ke beberapa tempat ibadah untuk mewawancarai tokoh agama

  1. Tanggal 31 Oktober 2017

Kami telah melakukan wawancara terhadap tokoh agama Buddha

  1. Tanggal 10 November 2017

Kami te  lah melakukan wawancara terhadap tokoh agama Kristen

  1. Tanggal 29 November 2017

Kami telah melakukan wawancara terhadap tokoh agama Katolik

  1. Tanggal 5 Desember 2017

Kami telah melakukan wawancara terhadap tokoh agama Islam

 

 

 

 

BAB III

KONSEP

3.1 Konsep

Negara sekuler adalah salah satu konsep sekularisme, dimana sebuah negara menjadi netral dalam permasalahan agama, dan tidak mendukung orang beragama maupun orang yang tidak beragama.  Negara sekuler juga mengklaim bahwa mereka memperlakukan semua penduduknya sederajat, meskipun agama mereka berbeda-beda, dan juga menyatakan tidak melakukan diskriminasi terhadap penduduk beragama tertentu. Negara sekuler juga tidak memiliki agama nasional.

 

Negara sekuler didefinisikan melindungikebebasan beragama. Negara sekuler juga dideskripsikan sebagai negara yang mencegah agama ikut campur dalam masalah pemerintahan, dan mencegah agama menguasai pemerintahan atau kekuatan politik.

 

Yang digarisbawahi ([negara] tidak mendukung orang beragama maupun orang yang tidak beragama) itu kurang tepat bagi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).  Mungkin produk peraturan perundang-undangan yang berlaku positif di NKRI belum memuat dukungan negara agar penduduk beragama atau tidak beragama (hal ini belum dicermati).  Namun, mencermati sila pertama Pancasila (Ketuhanan Yang Maha Esa) dan eksistensi Kementerian Agama, mendorong pemahaman bahwa negara mendukung penduduk NKRI beragama, setidaknya, mendorong warga untuk menganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dukungan negara atas keberagamaan orang (penduduk) NKRI, menunjukkan bahwa NKRI bukan negara sekuler versi Wikipedia.

 

Orang-orang Nusantara, sebelum terbentuknya NKRI, sudah menganut kepercayaan.  Masih dapat ditemukan wujud kepercayaan yang masih eksis, seperti Kejawen, Parmalim, Aluk Tododo, Wetu Telu dan lain-lain.  Artinya, sejak kepercayaan yang didefisikan sebagai agama masuk ke Nusantara, di Nusantara sendiri sudah eksis kepercayaan, yaitu penduduk Nusantara menyadari bahwa di luar diri manusia ada pemilik kekuasaan yang maha besar.

 

Dengan demikian, mengacu pada pengertian negara sekuler yang dikemukakan Wikipedia, NKRI bukan negara sekuler. Sebab, NKRI secara alamiah, mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Insan-insan Nusantara yang hidup dari generasi ke generasi di wilayah NKRI mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa.  Kristalisasi kepercayaan itu pula yang tercantum sebagai sila pertama Pancasila.  Eksistensi Kementerian (Departemen) Agama sejak NKRI berdiri 18 Agustus 1945, lepas dari keberpihakan pada kelompok yang diurusi oleh lembaga tersebut, adalah bukti tak terbantahkan, bahwa negara mendukung orang (warga) beragama, setidaknya, mendukung warga menganut kepercayaan.

 

Meski NKRI bukan negara sekuler, dan di sisi lain NKRI mengakui agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu, maka NKRI juga bukan negara agama. Sebab, tidak satupun dari agama yang diakui itu dinyatakan sebagai agama nasional.  Agama-agama itu dan penganutnya, mempunyai hak hidup yang sama di NKRI.

 

Lantas, jika NKRI bukan negara sekuler juga bukan negara agama, NKRI tergolong negara apa?  Yang pasti, NKRI bukan negara yang bukan-bukan.  Tiap warga negara Indonesia sepakat bahwa NKRI adalah negara besar.  Besar dari segi luas wilayah, besar dari jumlah penduduk, besar dari segi kekayaan alam, dan besar dari segi lainnya.

 

NKRI adalah negara Pancasila, yang mengakui keberagamaan dan keberagaman.  Idealnya, setiap elemen masyarakat, penganut agama atau kepercayaan apapun, sepanjang selaras dengan Pancasila, mempunyai peran yang sama dalam hidup berbangsa dan bernegara.  Hal itu merupakan kesepakatan nasional, ketika hendak membentuk NKRI.  Para pendiri bangsa yang dipercaya mendapat pencerahan dari Tuhan Yang Maha Esa, bersepakat mendirikan negara Pancasila.   Semua agama, setidaknya, yang diakui oleh NKRI, idealnya, mendapat perlakuan yang sama di mata NKRI.

 

 

 

 

 

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

  • Deskripisi

Project luar CB: Agama kami kali ini adalah mewawancarai tokoh-tokoh agama yang ada di Indonesia. Tujuannya agara terciptanya komunikasi dan kerukanan umat beragama. Beranggotakan empat orang, kami berkerjasama untuk mengerjakan project ini mulai dari berdiskusi, menyurvei, mewawancarai, hingga mengerjakan laporan pertanggungjawaban kami.

  • Mekanisme Kegiatan

Pertama-tama kami berdiskusi untuk menentukan ketua kelompok kami. Lalu kami menentukan judul dan topik apa yang akan kami kerjakan di project ini. Setelahnya kami menentukan pertanyaan-pertanyaan apa yang akan kami tanyakan. Berikut adalah pertanyaan yang kami ajukan kepada para tokoh agama:

  • Apa itu Agama sendiri?
  • Bagaimana hubungan antar umat beragama di Indonesia?
  • Mengapa wujud persatuan di Indonesia selalu memandang dari sisi Agama?
  • Pendapat tentang konflik antar Agama?
  • Pesan kepada kaum muda yang hidup dalam lingkar agama yang berbeda- beda?

Setelah itu kami melakukan survei ke beberapa tempat-tempat ibadah sembari menulis proposal. Beberapa diantaranya berhasil teralisasi sebagai tempat tujuan project kami dan beberapa lagi tidak.

Selama kurun waktu 31 Oktober – 5 Desember 2017 kami melakukan wawancara terhadap tokoh-tokoh agama. Kami menggunakan alat seperti, video kamera, recorder, dan juga kertas sebagai penunjang dalam wawancara ini. Hingga saat ini kami telah menulis blog ini sebagai bukti dari kegiatan project luar kami.

 

 

 

 

  • Lokasi
Rencana Realisasi
  1. Buddha : Vihara Ekayana
  2. Kristen : GBI Intercon
  3. Katolik : Gereja Maria Bunda

Karmel Tomang

  1. Islam : Masjid Darul Ulum
  1. Buddha : Viaraha Ekayana
  2. Kristen : GBI Intercon
  3. Katolik : Binus (Janjian)
  4. Islam : Binus (Janjian)

 

  • Waktu Kegiatan
  • 14 Oktober 2017 -26 Oktober 2017 Persiapan
  • 26 Oktober 2017 – 31 Okotber 2017 Survei Tempat
  • 31 Okoteber 2017 Wawancara I (Buddha)
  • 10 November 2017 Wawancara II (Kristen)
  • 29 November 2017 Wawancara III (Katolik)
  • 5 Desember 2017 Wawancara IV (Islam)

 

  • Tokoh-Tokoh Agama
Agama Nama
Buddha Suhu Nyanagupta
Kristen Pdm. Christian Banunaek
Katolik Romo Ece Muda
Islam Ustadz Dalmeri

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUP

  • Kesimpulan dan Saran

Setelah beberapa minggu melakukan project luar ini kami dapat menyimpulkan beberapa hal. Yang pertama adalah bahwa semua agama tetap memliki satu tujuan yaitu demi kebaikan dan memperbaiki alhak manusia. Setiap agama pasti mengajukan kebenaran untuk ditegakkan.

Kemudian yang kedua adalah dibutuhkannya komunikasi antar agama untuk menghindari kesalapahaman yang tengah terjadi di Indonesia. Semua agama mengajarkan kita atas kedamaian hanya saja beberpa isu-isu dengan mengutamakan kepentingan politik menyebabkan pertikaian di antara umat beragama

Seharusnya umat di Indonesia lebih banyak berkomunikasi terhadap umat agama lainnya. Umat-umat dari berbagai macam agama juga harus mendalami lagi tentang agamanya masing-masing agar lebih banyak pengetahuan yang ada di kepala ketimbang perkataan yang di gossipkan.

 

  • Lesson Learned

Kami mempelajari beberapa hal dalam project ini. Kami harus menghormati setiap perbedaan agama yang ada di Indonesia. Kemudian setiap agama pasti mengajarkan kebaikan dan juga menoleransi setiap perbedaan yang ada. Jika kita bisa berkomunikasi lebih baik maka tidak ada kesalahpahaman yang terjadi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran

Wawancara Agama Buddha

  1. Apa itu Agama sendiri?
  2. Bagaimana hubungan antar umat beragama di Indonesia?
  3. Mengapa wujud persatuan di Indonesia selalu memandang dari sisi Agama?
  4. Pendapat tentang konflik antar Agama dan mindset orang dimana di Agama diajarkan jika orang berbuat jahat ke kita, kita harus balas dengan kebaikan tapi nyatanya orang malah membalas balik dengan kejahatan?
  5. Pendapat tentang kasus Rohingnya?
  6. Pesan kepada rakyat Indonesia?

Berikut Jawaban dari Suhu Nyanagupta :

  1. Agama dari bahasa sansekerta berupa ajaran suci yang diturunkan dari leluhur dan diajaran agama Buddha agama adalah ajaran yang
  2. diturunkan dan ajaran tersebut diterapkan supaya kita sebagai individu menjadi lebih baik dan juga di agama Buddha ajaran paling dasarnya adalah cinta kasih dimana kita sebagai individu harus saling mengasihi semua orang dengan sama.
  3. Hubungan antar umat beragama di Indonesia sekarang sedang tegang dikarenakan nilai Bhineka tunggal ika semakin pudar pada setiap masyarakat di Indonesia tetapi sifat individualistik mereka semakin naik dan dikarenakan pandangan atau ajaran ekstrim semakin meningkat di Indonesia maka orang yang bersifat individualistik sangat mudah dipengaruhi oleh ajaran itu sehingga kita sebagai orang yang beriman harus bantu mengajari ajaran tentang saling menghormati dan gotong royong.
  4. Konflik agama tidak terlepas dari namanya politik karena agama adalah senjata yang paling gampang untuk mengumpulkan suatu massa. Maka kita sebagai orang yang percaya harus mempunyai wawasan yang terbuka supaya kita tidak menelan ajaran-ajaran yang tidak relevan dengan ajaran Agama itu dan untuk mindset, mindset yang baik dapat berjalan jika Agama itu dapat berjalan di hati orang tersebut jangan Agama hanya dijadikan simbol dan saat ada masalah dengan Agama lain orang tersebut langsung naik api padahal paham dengan Agama sendiri pun tidak. Maka lebih baik setiap orang harus menjalankan kaidah Agama masing masing agar tidak ada konflik di dunia ini.
  5. Kasus Rohingnya intinya hanya seperti masalah labeling jika dianalogikan di suatu universitas ada seorang anak tenik yang mengejek anak ekonomi lalu karena kebanggaan dan gengsi maka terjadilah keributan tersebut yang melibatkan seluruh anak teknik dan anak ekonomi.
  6. Pesan untuk rakyat Indonesia lebih mengubah pola pikir labeling seperti rasis dengan membicarakan tionghoa dan sebagainya dan juga harus menjalankan kaidah kaidah yang ada di Agama tersebut sehingga bisa terciptanya negara yang damai.

Wawancara Agama Kristen

  1. Apa itu Agama sendiri?
  2. Bagaimana hubungan antar umat beragama di Indonesia?
  3. Mengapa wujud persatuan di Indonesia selalu memandang dari sisi Agama?
  4. Pendapat tentang konflik antar Agama?
  5. Pesan kepada kaum muda yang hidup dalam lingkar agama yang berbeda- beda?

Dan inilah jawaban yang diberikan dari Pdm. Christian Banunaik  :

  1. Agama merupakan  usaha yang dilakukan oleh manusia agar dapat kembali dekat/bersatu dengan Tuhan, setelah dosa yang dilakukan di Taman Eden.
  2. Ada beberapa landasan yang menjadi penghubung kita, seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dsb. Dan pokok-pokok itulah yang menjadi landasan untuk kita berhubungan, karena pada dasar nya masing masing agama punya pandangan tersendiri.
  3. Karena latar belakang agama yang akan mempengaruhi kita. Kembali lagi kepada Indonesia yang memiliki berbagai macam agama yang berbeda-beda, walaupun kita negara persatuan tetapi banyak cut cut diantara kita yang memiliki perbedaan agama.
  4. Banyak sekali orang secara identitas beragama. Kenyataan nya, mereka tidak mendalami ajaran agama. Pada dasar nya, setiap orang apabila mendalami dan mempraktekan ajaran agama, kita akan melihat negara ini akan cepat mencapai persatuan dan tidak konflik.
  5. Kembali lagi, setiap individu harus mendalami secara lahiriah dan praktek dari ajaran agama masing-masing. Apabila bisa mendalami dan praktek dalam kehidupan nyata, maka kehidupan antara perbedaan pasti dapat berjalan secara baik dan damai.

Wawancara Agama Katolik

  • Apa itu Agama sendiri?
  • Bagaimana hubungan antar umat beragama di Indonesia?
  • Mengapa wujud persatuan di Indonesia selalu memandang dari sisi Agama?
  • Pendapat tentang konflik antar Agama?
  • Pesan kepada kaum muda yang hidup dalam lingkar agama yang berbeda- beda?
  1. Agama adalah suatu sarana untuk orang boleh mengakui adanya Ilahi atau Kudus yg buat hidup ini ada upacara2 menyembah Allah sebagai sarana.
  2. Hubungan beragama tiap tempatnya berbeda. Kalau di Flores relasi dengan agama yg lain gak terlalu kelihatan anarkisnya intinya saling hormatin. Kalau di Jakarta politiknya bnyak maka perosalan agama dipakai untuk kendaraan-kendaraan politik.
  3. Kita gerakin kelompok tertentu sangat sulit dan kecil kekuataanya, sedangkan jika isu agama sangat cepat
  4. Kepentingan2 tertentu atas nama agama untuk kepentingan suatu kelompok intinya kalo dijalanin dgn sungguh damai tapi karena banyak yg pakai kesempatan untuk politik dan sebagainya membuat terjadinya konflik antar agama
  5. Sering bertemunya muda2 untuk beragama, di Flores selalu kumpulin kayak Bible Camp gitu utk saling mengenal satu yg laen utk kenal agama laen juga dan etnis-entis lain.

Wawancara Agama Islam

  1. Apa itu Agama sendiri?
  2. Bagaimana hubungan antar umat beragama di Indonesia?
  3. Mengapa wujud persatuan di Indonesia selalu memandang dari sisi Agama?
  4. Pendapat tentang konflik antar Agama?
  5. Pesan kepada kaum muda yang hidup dalam lingkar agama yang berbeda- beda?

Berikut merupakan jawaban yang diberikan :

  1. Agama dalam konsep bahasa sansekerta dibagi menjadi dua kosakata yaitu “A” dan “Gama”. Dimana didalam agama ada tata aturan tertata dengan baik bagi masyarakat karena di dalam agama ada aturan/dogma yang mengatur kehidupan manusia. agama juga sebagai relasi antara kita dengan alam, lingkungan, dan bagian bagian kehidupan lain nya. Agama merupakan dogma yang dapat menuntun kita sebagai aturan dalam kehidupan sosial tanpa mengedepankan hal hal diluar kemampuan kita. Karena didalam kehidupan kita ada yng mengatur hal hal diluar tersebut yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Hubungan antar umat beragama di indonesia, pada saat kerukunan antar umat beragama di indonesia, kita membangun sebuah dinamika yang penting, dimana kita menjadi potret sebuah dunia yang sangat beradab didalam kehidupan diantara agama yang berbeda-beda, berikut juga dengan etnis dan budaya nya dimana kita “respect” satu sama lain di etnis yang sangat amat berbeda. Bangsa bangsa lain pun kadang tidak respect, bahkan negara maju pun. Negara Indonesia diharapkan dapat menjadi potret sebagai negara yang beragama banyak di dunia, dan tidak di segmentasi politik / dicampurkan dengan kepentingan kepentingan masyarakat. Dan tentu nya, agar tidak membangun konflik antar umat beragama karena didalam jati diri kita pun ada Bhinneka Tunggal Ika, dan wujud kesatuan lain nya.
  3. karena, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat Religion. arti nya, disaat mereka melihat Ketuhanan Yang Maha Esa, sangat mencemerminkan jati diri/tradisi orang Indonesia. Tanpa itu, maka orang indonesia sudah kehilangan roh nya. ketika dilihat dr aspek kemanusiaan, apakah dia beragama/ tidak? Ke khas an orang indonesia itu, adalah sangat bernuansa agama, misalkan saat natalan, dan ada imlek, pasti orang orang merayakan dan sekitar nya mendukung. Budaya keagamaan nya  sangat kental, begitu juga dengan bukti toleransi yang membuat kita sadar, bahwa budaya ini lah yang asik, karena disaat ada kita akan berkumpul bersama satu sama lain.
  4. Karena mindset kita terkontaminasi dengan politik. seolah olah masyarakat terbelah hanya karena Pilkada DKI. padahal,sebelum nya kita belum tau betul pilihan kita, kita abai saja. Sehingga kita terkontaminasi, dan agama dijadikan sebagai bemper atau alat penggorengan agar semua membara. Karena itu harus nya politik tawar menawar dengan media gagasan,
    bukan dengan agama. padahal, setelah dia berkuasa, dia belum tentu benar benar menjalankan beragama atau tidak. Kebanyakan umat beragama melakukan aktivitas” politik dengan menggunakan atribut agama, tanpa melakukan aktivitas “agama”.
    Disaat sudah menyesal, barulah dia mencari agama. Agama sering dijadikan sebagai alat politik. Harus nya agama menjadi corong
    sebagai moralitas tanpa dijadikan bara senjata yang dapat memecah belah kita.
  5. Terutama bagi para Binusian, Bapak sebagai perwakilan Ustad, jadikan agama sebagai perekat dari umat kita. Depankan toleransi karena semua orang adalah saudara kita, apapun perbedaan nya. Karena walaupun berbeda tetapi tetap satu pemikiran. Jangan sebagai jadi alat membara untuk memecah belah.

REFERENCE

Parreva, S. (2017, April 17). Negara Kesatuan Republik Indonesia Bukan Negara

Sekuler dan Bukan Negara Agama. Retrieved from

https://www.kompasiana.com/hshdamanik/negara-kesatuan-republik-indonesia-

bukan-negara-sekuler-dan-bukan-negara-agama_58f46c18a5afbda71be93b5d

Character Building LA02: Agama Week 5

Pada minggu kelima kami mewawancarai tokoh agama Islam. Beliau merupakan seoarang dosen di Bina Nusantara University dan juga seorang ulama. Nama beliau adalah Pak Dalmeri. Beliau juga merupakan guru dari Character Building: Agama kami dimana hal ini sangat mempermudah kami untuk  mengatur dan menempatkan jadwal pertemuan untuk wawancara. Berikut pertanyaan dari kami :

  1. Apa itu Agama sendiri?
  2. Bagaimana hubungan antar umat beragama di Indonesia?
  3. Mengapa wujud persatuan di Indonesia selalu memandang dari sisi Agama?
  4. Pendapat tentang konflik antar Agama?
  5. Pesan kepada kaum muda yang hidup dalam lingkar agama yang berbeda- beda?

Berikut merupakan jawaban yang diberikan :

  1. Agama dalam konsep bahasa sansekerta dibagi menjadi dua kosakata yaitu “A” dan “Gama”. Dimana didalam agama ada tata aturan tertata dengan baik bagi masyarakat karena di dalam agama ada aturan/dogma yang mengatur kehidupan manusia. agama juga sebagai relasi antara kita dengan alam, lingkungan, dan bagian bagian kehidupan lain nya. Agama merupakan dogma yang dapat menuntun kita sebagai aturan dalam kehidupan sosial tanpa mengedepankan hal hal diluar kemampuan kita. Karena didalam kehidupan kita ada yng mengatur hal hal diluar tersebut yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Hubungan antar umat beragama di indonesia, pada saat kerukunan antar umat beragama di indonesia, kita membangun sebuah dinamika yang penting, dimana kita menjadi potret sebuah dunia yang sangat beradab didalam kehidupan diantara agama yang berbeda-beda, berikut juga dengan etnis dan budaya nya dimana kita “respect” satu sama lain di etnis yang sangat amat berbeda. Bangsa bangsa lain pun kadang tidak respect, bahkan negara maju pun. Negara Indonesia diharapkan dapat menjadi potret sebagai negara yang beragama banyak di dunia, dan tidak di segmentasi politik / dicampurkan dengan kepentingan kepentingan masyarakat. Dan tentu nya, agar tidak membangun konflik antar umat beragama karena didalam jati diri kita pun ada Bhinneka Tunggal Ika, dan wujud kesatuan lain nya.
  3. karena, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat Religion. arti nya, disaat mereka melihat Ketuhanan Yang Maha Esa, sangat mencemerminkan jati diri/tradisi orang Indonesia. Tanpa itu, maka orang indonesia sudah kehilangan roh nya. ketika dilihat dr aspek kemanusiaan, apakah dia beragama/ tidak? Ke khas an orang indonesia itu, adalah sangat bernuansa agama, misalkan saat natalan, dan ada imlek, pasti orang orang merayakan dan sekitar nya mendukung. Budaya keagamaan nya  sangat kental, begitu juga dengan bukti toleransi yang membuat kita sadar, bahwa budaya ini lah yang asik, karena disaat ada kita akan berkumpul bersama satu sama lain.
  4. Karena mindset kita terkontaminasi dengan politik. seolah olah masyarakat terbelah hanya karena Pilkada DKI. padahal,sebelum nya kita belum tau betul pilihan kita, kita abai saja. Sehingga kita terkontaminasi, dan agama dijadikan sebagai bemper atau alat penggorengan agar semua membara. Karena itu harus nya politik tawar menawar dengan media gagasan,
    bukan dengan agama. padahal, setelah dia berkuasa, dia belum tentu benar benar menjalankan beragama atau tidak. Kebanyakan umat beragama melakukan aktivitas” politik dengan menggunakan atribut agama, tanpa melakukan aktivitas “agama”.
    Disaat sudah menyesal, barulah dia mencari agama. Agama sering dijadikan sebagai alat politik. Harus nya agama menjadi corong
    sebagai moralitas tanpa dijadikan bara senjata yang dapat memecah belah kita.
  5. Terutama bagi para Binusian, Bapak sebagai perwakilan Ustad, jadikan agama sebagai perekat dari umat kita. Depankan toleransi karena semua orang adalah saudara kita, apapun perbedaan nya. Karena walaupun berbeda tetapi tetap satu pemikiran. Jangan sebagai jadi alat membara untuk memecah belah.

Dan berikut adalah lampiran foto saat wawancara :

Character Building LA02: Agama ( Week 4 )

Pada minggu keempat kami mewawancarai tokoh agama katolik. Kami melakukan janjian untuk bertemu di Binus. Nama beliau adalah Ece Muda. Berikut pertanyaan dari kami :

  • Apa itu Agama sendiri?
  • Bagaimana hubungan antar umat beragama di Indonesia?
  • Mengapa wujud persatuan di Indonesia selalu memandang dari sisi Agama?
  • Pendapat tentang konflik antar Agama?
  • Pesan kepada kaum muda yang hidup dalam lingkar agama yang berbeda- beda?

1. Agama adalah suatu sarana untuk orang boleh mengakui adanya Ilahi atau Kudus yg buat hidup ini ada upacara2 menyembah Allah sebagai sarana.

2. Hubungan beragama tiap tempatnya berbeda. Kalau di Flores relasi dengan agama yg lain gak terlalu kelihatan anarkisnya intinya saling hormatin. Kalau di Jakarta politiknya bnyak maka perosalan agama dipakai untuk kendaraan-kendaraan politik.

3. Kita gerakin kelompok tertentu sangat sulit dan kecil kekuataanya, sedangkan jika isu agama sangat cepat

4. Kepentingan2 tertentu atas nama agama untuk kepentingan suatu kelompok intinya kalo dijalanin dgn sungguh damai tapi karena banyak yg pakai kesempatan untuk politik dan sebagainya membuat terjadinya konflik antar agama

5. Sering bertemunya muda2 untuk beragama, di Flores selalu kumpulin kayak Bible Camp gitu utk saling mengenal satu yg laen utk kenal agama laen juga dan etnis-entis lain.

Berikut merupakan Video : https://youtu.be/vaVhrE4Sw44

 

Character Building LA02: Agama ( Week 3 )

Setelah melewati 2 minggu dalam proyek wawancara kami, kami sampai di minggu ketiga dimana kami mewawancarai tokoh agama dari agama kristen. Kami memilih tempatnya, yaitu GBI CK7 Intercon dengan tokoh agama yang bernama Pdm. Christian Banunaek. Pertanyaan yang kami berikan identik dengan wawancara sebelum nya, hanya ada beberapa pertanyaan yang tidak kami tanyakan karena kecukupan jawaban yang telah diberikan dari Bapak Pdm. Christian Banunaek.

Berikut pertanyaan-nya :

  1. Apa itu Agama sendiri?
  2. Bagaimana hubungan antar umat beragama di Indonesia?
  3. Mengapa wujud persatuan di Indonesia selalu memandang dari sisi Agama?
  4. Pendapat tentang konflik antar Agama?
  5. Pesan kepada kaum muda yang hidup dalam lingkar agama yang berbeda- beda?

Dan inilah jawaban yang diberikan dari Pdm. Christian Banunaik  :

  1. Agama merupakan  usaha yang dilakukan oleh manusia agar dapat kembali dekat/bersatu dengan Tuhan, setelah dosa yang dilakukan di Taman Eden.
  2. Ada beberapa landasan yang menjadi penghubung kita, seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dsb. Dan pokok-pokok itulah yang menjadi landasan untuk kita berhubungan, karena pada dasar nya masing masing agama punya pandangan tersendiri.
  3. Karena latar belakang agama yang akan mempengaruhi kita. Kembali lagi kepada Indonesia yang memiliki berbagai macam agama yang berbeda-beda, walaupun kita negara persatuan tetapi banyak cut cut diantara kita yang memiliki perbedaan agama.
  4. Banyak sekali orang secara identitas beragama. Kenyataan nya, mereka tidak mendalami ajaran agama. Pada dasar nya, setiap orang apabila mendalami dan mempraktekan ajaran agama, kita akan melihat negara ini akan cepat mencapai persatuan dan tidak konflik.
  5. Kembali lagi, setiap individu harus mendalami secara lahiriah dan praktek dari ajaran agama masing-masing. Apabila bisa mendalami dan praktek dalam kehidupan nyata, maka kehidupan antara perbedaan pasti dapat berjalan secara baik dan damai.

Berikut lampiran foto sebagai bukti wawancara kami :

Character Building: Agama LA02 (Week 2)

Di minggu kedua, kami memulai aktivitas wawancara. Wawancara pertama kami tujukan kepada tokoh agama Buddha, Suhu Nyanagupta. Kami menyesuaikan waktu dengan pihak Vihara Ekayana Arama dalam perihal wawancara. Dengan waktu yang diberikan kami memberikan pertanyaan yang telah kami bahas sewaktu pembuatan proposal bersama dan menambahkan pertanyaan terkait dengan kondisi Indonesia sekarang. Berikut pertanyaan yang kami ajukan :

  1. Apa itu Agama sendiri?
  2. Bagaimana hubungan antar umat beragama di Indonesia?
  3. Mengapa wujud persatuan di Indonesia selalu memandang dari sisi Agama?
  4. Pendapat tentang konflik antar Agama dan mindset orang dimana di Agama diajarkan jika orang berbuat jahat ke kita, kita harus balas dengan kebaikan tapi nyatanya orang malah membalas balik dengan kejahatan?
  5. Pendapat tentang kasus Rohingnya?
  6. Pesan kepada rakyat Indonesia?

Berikut Jawaban dari Suhu Nyanagupta :

  1. Agama dari bahasa sansekerta berupa ajaran suci yang diturunkan dari leluhur dan diajaran agama Buddha agama adalah ajaran yang
  2. diturunkan dan ajaran tersebut diterapkan supaya kita sebagai individu menjadi lebih baik dan juga di agama Buddha ajaran paling dasarnya adalah cinta kasih dimana kita sebagai individu harus saling mengasihi semua orang dengan sama.
  3. Hubungan antar umat beragama di Indonesia sekarang sedang tegang dikarenakan nilai Bhineka tunggal ika semakin pudar pada setiap masyarakat di Indonesia tetapi sifat individualistik mereka semakin naik dan dikarenakan pandangan atau ajaran ekstrim semakin meningkat di Indonesia maka orang yang bersifat individualistik sangat mudah dipengaruhi oleh ajaran itu sehingga kita sebagai orang yang beriman harus bantu mengajari ajaran tentang saling menghormati dan gotong royong.
  4. Konflik agama tidak terlepas dari namanya politik karena agama adalah senjata yang paling gampang untuk mengumpulkan suatu massa. Maka kita sebagai orang yang percaya harus mempunyai wawasan yang terbuka supaya kita tidak menelan ajaran-ajaran yang tidak relevan dengan ajaran Agama itu dan untuk mindset, mindset yang baik dapat berjalan jika Agama itu dapat berjalan di hati orang tersebut jangan Agama hanya dijadikan simbol dan saat ada masalah dengan Agama lain orang tersebut langsung naik api padahal paham dengan Agama sendiri pun tidak. Maka lebih baik setiap orang harus menjalankan kaidah Agama masing masing agar tidak ada konflik di dunia ini.
  5. Kasus Rohingnya intinya hanya seperti masalah labeling jika dianalogikan di suatu universitas ada seorang anak tenik yang mengejek anak ekonomi lalu karena kebanggaan dan gengsi maka terjadilah keributan tersebut yang melibatkan seluruh anak teknik dan anak ekonomi.
  6. Pesan untuk rakyat Indonesia lebih mengubah pola pikir labeling seperti rasis dengan membicarakan tionghoa dan sebagainya dan juga harus menjalankan kaidah kaidah yang ada di Agama tersebut sehingga bisa terciptanya negara yang damai.

 

Character Building: Agama LA02 (Week 1)

Bina Nusantara University adalah merupakan salah satu universitas terbesar di Indonesia. Sudah sewajarnya jika Binus melakukan kegiatan pengabdian sosial kepada masyarakat sekitaranya. Kami mahasiswa Teknik Informatika semseter 3 Bina Nusantara dari kelas LA02 yang  beranggotakan Steven Andry, Brian Haessel, Christopher Rolando dan Tamimmanar melakukan kegiatan PPM dalam mata kuliah Character Building: Agama.

[TUJUAN dari Project CB AGAMA]

Pada minggu pertama, kami melakukan diskusi yang mencakup membuat proposal bersama dan menentukan lokasi yang akan di survei. Kita membagi tugas dimana Steven Andry mensurvei Gereja Kristen lalu Brian Haessel mensurvei Gereja Katolik dan Christopher Rolando dan Tamimmanar mensurvei Masjid dan Vihara. Survey ini kami lakukan dengan membagi bagi tugas setiap anak dikarenakan tempat yang dikunjungi bervariasi jarak nya, dan untuk menghemat waktu dalam satu minggu diantara tugas tugas sebagai mahasiswa.

Berikut lampiran proposal dan foto-foto lokasi survey :

  

 

DV RUN 2016!

tumblr_static_a6vvh1jqqjsocog8o0osk4884_640_v2

 

 

 

Name : Tamimmanar

NIM   : 2001589226

Jurusan : Teknik Informatika – Global Class

1480857554033

Hai. Aku Tamim. Aku ini mahasiswa Binus jurusan IT. Pastinya jenuh banget kalo aku selalu ngoding depan laptop terus. Hidupku ini jadi tidak sehat karena kurang olah raga. Tiba-tiba temenku mengajak aku untuk lari, eh pas banget liat ada acara lari di binus, namanya DV RUN. Jadi aku mau jelasin nih pengalamanku selama DV RUN!

DV RUN itu event charity gabungan dua UKM BINUS, yaitu KMBD dan tentunya Teach For Indonesia (TFI). Acara ini menggalang kegiatan sosial bagi mereka yang membutuhkan, seperti anak jalanan. Kegiatannya adalah peserta lari sejauh 5 km dan masih banyak acara hiburan lainnya, tentunya juga kegiatan sosial dong. Aku sendiri sih dengarnya sangat hebat. DV RUN diselenggarain di Taman Impian Jaya Ancol pada tanggal 4 Desember 2016. So soal tempat pasti pemandangan saat lari sangat indah. Acaranya itu keren banget karena selain kita lari kita juga disuguhi stand-stand makanan dan minuman terus ada juga performance dari beberapa guest star. Ada DJ juga looh!

Jadi aku datang ke Ancol jam 6 pagi dan aku janjian dengan teman-temanku yang lainnya. Banyak teman-temanku yang membawa teman-teman yang dari jurusan lain, nah disitu aku jadi bisa menambah teman dan relasi nih. Lari dimulai pukul 7 pagi. Start pun dimulai. Karena sudah lama tidak lari jadinya aku sangat cepat kelelahan. Di dekat pantai kami juga foto dengan kawan-kawan. Kami hanya lari dengan jogging, panitia memberikan semangat di setiap sudut. Ada tantangannya juga looh seperti melewati ban dan juga bambu. Saat finish aku dikalungi medali oleh anak kecil yang baik hati. Setelahnya kami berfoto-foto dan menikmati acara.

Dari pengalamanku ini, aku banyak belajar. Aku mendapat teman-teman baru. Aku bisa menambah relasi dengan mereka. Aku juga bisa berbagi dengan sesama. Berbagi dengan sesama tanpa pandang bulu sungguh lah indah. Tentunya aku juga have fun + healthy dong. So this is unforgettable moment.

Anak jalanan di Indonesia sangat banyak. Seharusnya kita dapat membantu mereka karena mereka juga masih saudara kita. Bantu dengan hal kecil sudah sangat membantu.

Nantinya uang yang sudah peserta berikan untuk acara ini saya harap bisa diberikan kepada anak jalanan dengan bijak. Dapat kita berikan seperti free food, baju, atau modal usaha.

Well aku hanya berpesan kepada teman-teman anak jalanan, kita semua sama. Tetaplah senyum untuk negeri ini dan tetap semangat berkarya. Apapun yang  terjadi kalian tidak sendiri. Lend me your hands and i’ll lend mine to you guys. Change the future!

1480854317219 1480857562772 1480854328181

Assessment Gradding – AO Task

Hello my name is Tamimmanar. My nickname is Tamim. Maybe this is my first post so let me tell you my story. The meaning of my name is “A good Leader” so I have ambition to be a good leader. I was born in Jakarta on 28 March 1997. I graduated from my school in 2015. In 2015 I joined the goverment university in North Sumatera but after 3 months I had to resign. And now I am studying in Bina Nusantara University. So I will tell you about my orientation in BINUS.

The first day we had to meet our senior in BINUS Syahdan. The senior that stick with us from orientation day called BC in BINUS. This campus have three steps in orientation, they are General Orientation (GO), Academic Orientation (AO), and Campus Life. BC said that we must wear the white T-Shirts and black trousers for the next day. So in the next day we wore the uniform that have been told by BC.

I had many friends from the orientation. We talked shared about experience each other. In this course we had to followed the Binusian 2020 yel yel. I think it’s a bit weird. And then we sang a Binusian Mars.

In the last day in General Orientation we had to perform our own yel-yel. So the “kompti” lead is to do a yel yel. After that we had to choose our UKM. I joined two UKMs, they are BNCC and Paramabira. I think this is the best choice for me. After the fair we went back to home.

For the peak for GO we had to atanded the Inaguration. We went to JCC for inaguration. There are many performances. So we enjoyed the show. And of course we had to wore an almamater jacket to aprove us that we have studied in BINUS.

After the GO finished, there is AO or Academic Orientation. Yes this section will be tough. We had a trial class in audit, lab, and of course the class room. AO held in two weeks. In the middle of AO there was HTTP (HIMTI Togetherness and Top Performance). HTTP was welocoming section for Computer Science students. It was fun in the end. There was like a party.

I had a nightmare because there was a final exam for AO. The material is coding. I didn’t have any idea what could i do in this exam. I was’t prepare well. So I got zero for the test. But this would be my lessons.

Finaly we got our daily campus activities. Campus life is a collage activities. So that’s all!

Thank You and See You!