Character Building LA02: Agama Week 5

Pada minggu kelima kami mewawancarai tokoh agama Islam. Beliau merupakan seoarang dosen di Bina Nusantara University dan juga seorang ulama. Nama beliau adalah Pak Dalmeri. Beliau juga merupakan guru dari Character Building: Agama kami dimana hal ini sangat mempermudah kami untuk  mengatur dan menempatkan jadwal pertemuan untuk wawancara. Berikut pertanyaan dari kami :

  1. Apa itu Agama sendiri?
  2. Bagaimana hubungan antar umat beragama di Indonesia?
  3. Mengapa wujud persatuan di Indonesia selalu memandang dari sisi Agama?
  4. Pendapat tentang konflik antar Agama?
  5. Pesan kepada kaum muda yang hidup dalam lingkar agama yang berbeda- beda?

Berikut merupakan jawaban yang diberikan :

  1. Agama dalam konsep bahasa sansekerta dibagi menjadi dua kosakata yaitu “A” dan “Gama”. Dimana didalam agama ada tata aturan tertata dengan baik bagi masyarakat karena di dalam agama ada aturan/dogma yang mengatur kehidupan manusia. agama juga sebagai relasi antara kita dengan alam, lingkungan, dan bagian bagian kehidupan lain nya. Agama merupakan dogma yang dapat menuntun kita sebagai aturan dalam kehidupan sosial tanpa mengedepankan hal hal diluar kemampuan kita. Karena didalam kehidupan kita ada yng mengatur hal hal diluar tersebut yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Hubungan antar umat beragama di indonesia, pada saat kerukunan antar umat beragama di indonesia, kita membangun sebuah dinamika yang penting, dimana kita menjadi potret sebuah dunia yang sangat beradab didalam kehidupan diantara agama yang berbeda-beda, berikut juga dengan etnis dan budaya nya dimana kita “respect” satu sama lain di etnis yang sangat amat berbeda. Bangsa bangsa lain pun kadang tidak respect, bahkan negara maju pun. Negara Indonesia diharapkan dapat menjadi potret sebagai negara yang beragama banyak di dunia, dan tidak di segmentasi politik / dicampurkan dengan kepentingan kepentingan masyarakat. Dan tentu nya, agar tidak membangun konflik antar umat beragama karena didalam jati diri kita pun ada Bhinneka Tunggal Ika, dan wujud kesatuan lain nya.
  3. karena, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat Religion. arti nya, disaat mereka melihat Ketuhanan Yang Maha Esa, sangat mencemerminkan jati diri/tradisi orang Indonesia. Tanpa itu, maka orang indonesia sudah kehilangan roh nya. ketika dilihat dr aspek kemanusiaan, apakah dia beragama/ tidak? Ke khas an orang indonesia itu, adalah sangat bernuansa agama, misalkan saat natalan, dan ada imlek, pasti orang orang merayakan dan sekitar nya mendukung. Budaya keagamaan nya  sangat kental, begitu juga dengan bukti toleransi yang membuat kita sadar, bahwa budaya ini lah yang asik, karena disaat ada kita akan berkumpul bersama satu sama lain.
  4. Karena mindset kita terkontaminasi dengan politik. seolah olah masyarakat terbelah hanya karena Pilkada DKI. padahal,sebelum nya kita belum tau betul pilihan kita, kita abai saja. Sehingga kita terkontaminasi, dan agama dijadikan sebagai bemper atau alat penggorengan agar semua membara. Karena itu harus nya politik tawar menawar dengan media gagasan,
    bukan dengan agama. padahal, setelah dia berkuasa, dia belum tentu benar benar menjalankan beragama atau tidak. Kebanyakan umat beragama melakukan aktivitas” politik dengan menggunakan atribut agama, tanpa melakukan aktivitas “agama”.
    Disaat sudah menyesal, barulah dia mencari agama. Agama sering dijadikan sebagai alat politik. Harus nya agama menjadi corong
    sebagai moralitas tanpa dijadikan bara senjata yang dapat memecah belah kita.
  5. Terutama bagi para Binusian, Bapak sebagai perwakilan Ustad, jadikan agama sebagai perekat dari umat kita. Depankan toleransi karena semua orang adalah saudara kita, apapun perbedaan nya. Karena walaupun berbeda tetapi tetap satu pemikiran. Jangan sebagai jadi alat membara untuk memecah belah.

Dan berikut adalah lampiran foto saat wawancara :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *